Skip to content

Basic Rangkaian Listrik

Listrik sering kita gunakan dalam aktivitas sehari-hari. Penerapan rangkaian listrik sederhana contohnya adalah ketika menghubungkan lampu dengan baterai sehingga dapat menyala.

Gambar 1 Contoh Rangkaian Listrik Sederhana

Lampu dapat menyala karena terdapat aliran listrik yang bersumber dari baterai, kemudian dihantarkan melalui kabel dan menyalakan filament. Rangkaian listrik memiliki element-element tertentu agar dapat berfungsi.

Hukum Ohm

Material pada umumnyua memiliki karakteristik dalam menghantarkan listrik. Sifat fisik material untuk menahan arus disebut resistansi (simbol: R). Resistansi bergantung pada luas area penampoang (A), panjang (l), dan resistivity (p). Persamaan dapat ditulis sebagai berikut:

Gambar 2 (a) Resistor, (b) Simbol Resistor

Resistansi berhubungan erat dengan arus dan tegangan. Maka dikenal hukum ohm yang menyatakan bahwa tegangan 𝑣 pada sebuah resistor berbanding lurus dengan arus 𝑖 yang mengalir melalui resistor tersebut.Sedangkan resistansi R adalah kemampuan element untuk menahan aliran listrik.

Dari persamaan tersebut, dikenal istilah short circuit dan open circuit. Short circuit yang biasa dikenal dengan hubung singkat (koslet) adalah rangkaian listrik dengan resistansi mendekati nol. Sedangkan open circuit adalah elemen rangkaian listrik dengan resistansi mendekati tak hingga.

Gambar 3 (a) Short Circuit, (b) Open Circuit

Berikut ini adalah contoh perhitungan sederhana

Gambar 4 Contoh Soal 1

Berdasarkan persamaan diatas didapat jawaban sebagai berikut

Referensi: Alexander, C. K., & Sadiku, M. N. (2009). Fundamentals of Electric Circuits (Edisi ke-4). New York: The McGraw-Hill Companies

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *